A.LANDASAN TEORI
Normalisasi database merupakan suatu pendekatan
sistematis untuk meminimalkan redundansi data pada suatu database agar database
tersebut dapat bekerja dengan optimal. Jika anda seorang database administrator
ketika terjadi sesuatu pada database seperti penurunan kinerja, mungkin anda
akan ditanya apakah database tersebut telah di normalisasi?
Jika
data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3
kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.
1. INSERT Anomali : Situasi dimana tidak
memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
2. DELETE Anomali: Penghapusan data yang
tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus
mungkin ikut terhapus.
3. UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang
diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah
tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.
Normalisasi Database
Normalisasi database terdiri
dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada setidaknya 9 bentuk normalisasi
yang ada
yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF,
dan 6NF. Namun dalam prakteknya dalam dunia industri bentuk normalisasi
ini yang paling sering digunakan ada sekitar 5 bentuk.
Unnormal
Form
Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah
dalam suatu tabel pada bentuk ini sangat mungkin terjadi inkonsistensi dan
anomali data. Pada bentuk ini ada beberapa
ciri ciri yang penting, yang pertama adalah akan terjadi anomali dalam insert,
update, dan delete. Hal ini menyebabkan beberapa fungsi DML dalam
SQL tidak dapat
berjalan dengan baik.
First Normal Form
(1NF)
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan
beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi dari bentuk
normal pertama ini.
·
Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
·
Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan
mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).
Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini
mengelompokkan beberapa tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat
dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi.
Suatu tabel dianggap normal ke satu (1NF) jika
:
- Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau
duplikat.
- Masing - masing baris bernilai tunggal dan
tidak bernilai null.
Langkah – langkah :
- Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak
null
- Membuang perulangan data dalam satu baris dengan
baris yang lain.
Second normal form
(2NF)
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua
ini adalah data telah dibentuk dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi
normalisasi 2NF.
·
Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan
mereka pada tabel terpisah.
·
Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan
foreign key.
·
Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada
candidate key tabel tersebut.
Bentuk normal kedua
(2NF) terpenuhi jika :
- Harus telah berbentuk
normal pertama (1NF).
- Pada sebuah tabel
semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan
fungsional pada primary key secara utuh. Suatu atribut dikatakan ketergantungan
fungsional jika harga pada atribut tersebut menentukan harga dari atribut yang
lain. Misalnya, nim ? mhs_nama.
Langkah – langkah :
- Jika terdapat atribut yang
bergantung terhadap atribut bukan kunci utama dan merupakan atribut kunci maka
pecah menjadi table baru.
Third Normal Form
(3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan
untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan
primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap
kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga atau 3NF adalah :
·
Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
·
Menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.
Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi
jika :
- Harus telah berbentuk normal kedua
(2NF).
- Tidak terdapat anomali – anomali
hasil dari ketergantungan transitif. ketergantungan transitif adalah
ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih atribut bukan kunci.
Langkah – langkah :
- Pastikan semua atribut non kunci
bergantung penuh terhadap atribut kunci.
- Pisahkan menjadi tabel baru jika
menemukan ketergantungan transitif dalam tabel tersebut.
BCNF Boyce–Codd
normal form
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF,
memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah
untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam
bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang
disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika :
- Masing-masing atribut
utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci dimana kunci tersebut bukan
bagiannya.
- Setiap determinan
atribut-atribut relasi adalah kunci relasi atau kandidat kunci.
- BCNF dapat memiliki
lebih dari satu kunci.
- BCNF hampir sama
dengan 3NF.
Langkah – langkah
:
- Hilangkan dependensi
pada bukan kunci kandidat.
Fourth Normal Form (4NF)
Dilakukan jika terdapat
anomali pada (3NF).
Fifth Normal Form (5NF)
Langkah ini untuk
memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak digabungkan kembali
manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF).
B.HASIL PRAKTIKUM
Kali ini praktikum mengenai normalisasi menggunakan MS.
EXCEL dan berikut adalah Soal nya yaitu melakukan normalisasi pada nota
peminjaman
Untuk melakukan normalisasi menggunakan langkah-langkah
sebagai berikut :
1.Membuat Unnormalisation form terlebih dulu, berikut
unormalisation form-nya
2.Membuat First Normal
Form (1NF), dengan cara mengisi
kolom-kolom yang kosong, Seperti berikut
3.Tahap Ketiga kita membuat Second Normal Form (2NF)
dengan memisahkan tabel secara global.
4. Langkah
selanjutnya adalah Third Normal Form (3NF) yakni memisahkan menjadi
tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam tabel lain. Berikut
hasilnya :
5. Pada langkah terakhir ini kita buat ERD dari hasil
tabel diatas. Berikut ERD nya :
C.KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yang
telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan normalisasi database adalah untuk
menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah
memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat). Dengan normalisasi dapat berguna untuk memecah kerancuan
dalam suatu tabel yang masih sulit untuk dipahami agar memudahkan kita dalam
memahami dan memnipulasi tabel tersebut
Semoga Ilmu yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi
pembaca sekalian dan dapat membantu ketika ada tugas maupun masalah dalam
kehidupan sehari-hari.
D.DAFTAR PUSTAKA
Modul
Praktikum Desain Basis Data 2014
No comments:
Post a Comment