Saturday, November 1, 2014

Normalisasi

A.LANDASAN TEORI
Normalisasi database merupakan suatu pendekatan sistematis untuk meminimalkan redundansi data pada suatu database agar database tersebut dapat bekerja dengan optimal. Jika anda seorang database administrator ketika terjadi sesuatu pada database seperti penurunan kinerja, mungkin anda akan ditanya apakah database tersebut telah di normalisasi?


Jika data dalam database tersebut belum di normalisasi maka akan terjadi 3 kemungkinan yang akan merugikan sistem secara keseluruhan.
1.      INSERT Anomali : Situasi dimana tidak memungkinkan memasukkan beberapa jenis data secara langsung di database.
2.      DELETE Anomali: Penghapusan data yang tidak sesuai dengan yang diharapkan, artinya data yang harusnya tidak terhapus mungkin ikut terhapus.
3.      UPDATE Anomali: Situasi dimana nilai yang diubah menyebabkan inkonsistensi database, dalam artian data yang diubah tidak sesuai dengan yang diperintahkan atau yang diinginkan.

Normalisasi Database
Normalisasi database terdiri dari banyak bentuk, dalam ilmu basis data ada setidaknya 9 bentuk normalisasi yang ada yaitu 1NF, 2NF, 3NF, EKNF, BCNF, 4NF, 5NF, DKNF, dan 6NF. Namun dalam prakteknya dalam dunia industri bentuk normalisasi ini yang paling sering digunakan ada sekitar 5 bentuk.

Unnormal Form
Data yang direkam dan dimasukkan secara mentah dalam suatu tabel pada bentuk ini sangat mungkin terjadi inkonsistensi dan anomali data. Pada bentuk ini ada beberapa ciri ciri yang penting, yang pertama adalah akan terjadi anomali dalam insert, update, dan delete. Hal ini menyebabkan beberapa fungsi DML dalam SQL tidak dapat berjalan dengan baik. 
First Normal Form (1NF)
Bentuk normal yang pertama atau 1NF mensyaratkan beberapa kondisi dalam sebuah database, berikut adalah fungsi dari bentuk normal pertama ini.
·         Menghilangkan duplikasi kolom dari tabel yang sama.
·         Buat tabel terpisah untuk masing-masing kelompok data terkait dan mengidentifikasi setiap baris dengan kolom yang unik (primary key).

Pada intinya bentuk normalisasi 1NF ini mengelompokkan beberapa tipe data atau kelompok data yang sejenis agar dapat dipisahkan sehingga anomali data dapat di atasi.
Suatu tabel dianggap normal ke satu (1NF) jika : 
- Tidak terdapat baris yang bernilai ganda atau duplikat. 
- Masing -  masing baris bernilai tunggal dan tidak bernilai null. 
Langkah – langkah : 
- Isikan setiap data bernilai tunggal dan tidak null 
- Membuang perulangan data dalam satu baris dengan baris yang lain. 

Second normal form (2NF)
Syarat untuk menerapkan normalisasi bentuk kedua ini adalah data telah dibentuk dalam 1NF, berikut adalah beberapa fungsi normalisasi 2NF.
·         Menghapus beberapa subset data yang ada pada tabel dan menempatkan mereka pada tabel terpisah.
·         Menciptakan hubungan antara tabel baru dan tabel lama dengan menciptakan foreign key.
·         Tidak ada atribut dalam tabel yang secara fungsional bergantung pada candidate key tabel tersebut.

Bentuk normal kedua (2NF) terpenuhi jika :  
- Harus telah berbentuk normal pertama (1NF).
- Pada sebuah tabel semua atribut yang tidak termasuk dalam primary key memiliki ketergantungan fungsional pada primary key secara utuh. Suatu atribut dikatakan ketergantungan fungsional jika harga pada atribut tersebut menentukan harga dari atribut yang lain. Misalnya, nim ? mhs_nama. 

Langkah – langkah : 
- Jika terdapat atribut yang bergantung terhadap atribut bukan kunci utama dan merupakan atribut kunci maka pecah menjadi table baru. 

Third Normal Form (3NF)
Normalisasi database dalam bentuk 3NF bertujuan untuk menghilangkan seluruh atribut atau field yang tidak berhubungan dengan primary key. Dengan demikian tidak ada ketergantungan transitif pada setiap kandidat key. Syarat dari bentuk normal ketiga atau 3NF adalah :
·         Memenuhi semua persyaratan dari bentuk normal kedua.
·         Menghapus kolom yang tidak tergantung pada primary key.

Bentuk normal ketiga (3NF) terpenuhi jika : 
- Harus telah berbentuk normal kedua (2NF). 
- Tidak terdapat anomali – anomali hasil dari ketergantungan transitif. ketergantungan transitif adalah ketergantungan fungsional antara 2 atau lebih atribut bukan kunci. 

Langkah – langkah : 
- Pastikan semua atribut non kunci bergantung penuh terhadap atribut kunci. 
- Pisahkan menjadi tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam tabel tersebut.

BCNF Boyce–Codd normal form
Merupakan sebuah teknik normalisasi database yang sering disebut 3.5NF, memiliki hubungan yang sangat erat dengan bentuk 3NF. Pada dasarnya adalah untuk menghandle anomali dan overlooping yang tidak dapat di handle dalam bentuk 3NF. Normalisasi database bentuk ini tergantung dari kasus yang disediakan, tidak semua tabel wajib di normalisasi dalam bentuk BCNF. Bentuk normal BCNF terpenuhi jika : 
- Masing-masing atribut utama bergantung fungsional penuh pada masing kunci dimana kunci tersebut bukan bagiannya. 
- Setiap determinan atribut-atribut relasi adalah kunci relasi atau kandidat kunci. 
- BCNF dapat memiliki lebih dari satu kunci. 
- BCNF hampir sama dengan 3NF. 

Langkah – langkah : 
- Hilangkan dependensi pada bukan kunci kandidat.

Fourth Normal Form (4NF) 
Dilakukan jika terdapat anomali pada (3NF).

Fifth Normal Form (5NF) 
Langkah ini untuk memecah relasi menjadi dua sehingga relasi tersebut tidak digabungkan kembali manjadi satu dan jika terdapat anomali pada (5NF).


B.HASIL PRAKTIKUM
Kali ini praktikum mengenai normalisasi menggunakan MS. EXCEL dan berikut adalah Soal nya yaitu melakukan normalisasi pada nota peminjaman

Untuk melakukan normalisasi menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Membuat Unnormalisation form terlebih dulu, berikut unormalisation form-nya

2.Membuat  First Normal Form (1NF), dengan cara mengisi kolom-kolom yang kosong, Seperti berikut

3.Tahap Ketiga kita membuat Second Normal Form (2NF) dengan memisahkan tabel secara global.

4. Langkah selanjutnya adalah Third Normal Form (3NF) yakni memisahkan menjadi tabel baru jika menemukan ketergantungan transitif dalam tabel lain. Berikut hasilnya :

5. Pada langkah terakhir ini kita buat ERD dari hasil tabel diatas. Berikut ERD nya :



C.KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan normalisasi database adalah untuk menghilangkan dan mengurangi redudansi data dan tujuan yang kedua adalah memastikan dependensi data (Data berada pada tabel yang tepat). Dengan normalisasi dapat berguna untuk memecah kerancuan dalam suatu tabel yang masih sulit untuk dipahami agar memudahkan kita dalam memahami dan memnipulasi tabel tersebut
Semoga Ilmu yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan dapat membantu ketika ada tugas maupun masalah dalam kehidupan sehari-hari.

D.DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Desain Basis Data 2014









No comments:

Post a Comment